Serunya Menjelajahi Pameran Pendidikan di Magelang

Sebuah Catatan Kecil

Kita mirip Indiana Jones, menjelajahi hutan lebat penuh harta karun. Tapi, bukan emas dan permata yang kita temukan, melainkan ilmu pengetahuan dan inovasi pendidikan! Panasnya cuaca tak menyurutkan para pengunjung untuk mendatangi stand yang tersedia. Inilah tepatnya gambaran saya, seorang pengunjung stand (stand ya ✅, bukan setan 😈) di Gelar Karya-Pameran Pendidikan Disdikbud Kabupaten Magelang, 2-4 Mei 2024 di Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid.

Mengangkat tema besar "Dengan Gelar Karya Wujudkan Peserta Didik Berkarakter Pancasila", panggung-panggung pentas dan 71 stand bagaikan pintu gerbang ke dunia pendidikan masa depan. Dari PAUD hingga SMA, luar sekolah, perpustakaan daerah, BUMD, dan UMKM, semua memamerkan kecanggihan dan kreasi mereka. 

Saking banyaknya, memori saya tak cukup menampung semua keseruannya. Tapi, tenang saja, beberapa poin penting yang saya catat (tentu dari persepsi saya pribadi 🤣), siap dibagikan kepada para pembaca budiman.

  1. Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar Bergema: Nuansa kebijakan Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar terasa kental di seluruh penjuru pameran. Hal ini terlihat dari berbagai program seperti PGP, PSP, PMM, P5, dan gelar karya, yang selaras dengan tema peringatan Hardiknas 2024 "Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar".

  2. Belajar sambil Bermain: Siapa bilang belajar harus membosankan? Di Gelar Karya ini, banyak stand yang memamerkan konten belajar yang dikemas dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, seperti permainan edukatif dan simulasi.

  3. Karya Kreatif Siswa dan Guru: Beragam hasil karya dari para siswa dan guru, baik perorangan maupun kelompok, menghiasi stand-stand. Kreativitas mereka tidak hanya terlihat dari karya seni, tetapi juga dari berbagai inovasi dan terobosan baru.

  4. Media Pembelajaran yang Beragam: Dari media digital yang canggih hingga media non-digital yang sederhana, semua dimanfaatkan untuk memperkaya proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan komitmen para guru dan sekolah untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman.

  5. Budaya Literasi yang Tinggi: Budaya menulis di Magelang patut diacungi jempol! Di stand-stand pameran, kita dapat menemukan berbagai buku baik fisik maupun non fiksi, karya individu guru/kepala sekolah/pengawas, kolaborasi guru, kolektif siswa, bahkan majalah pendidikan tingkat kabupaten dan sekolah, baik cetak maupun digital.

  6. Digitalisasi Sekolah: Di era digital ini, digitalisasi sekolah menjadi fokus utama. Berbagai stand memamerkan teknologi dan inovasi yang dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di era digital. Penggunaan video, AI, kuis, microsite, website, terlihat merata di berbagai stand.

  7. Peduli Lingkungan: Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan juga terlihat di Gelar Karya ini. Berbagai ide kreatif untuk pengelolaan sampah, ♻️ 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan penggunaan energi baru terbarukan dipamerkan.

  8. Pemberdayaan Potensi Lokal: Potensi sumber daya alam, teknologi, dan sumber daya manusia di sekitar sekolah dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung proses belajar mengajar dan pengembangan sekolah. Ingat ya, kuncinya memberdayakan, bukan memperdaya 👊.

  9. Merambah Dunia Robotik: Revolusi industri 4.0 tidak luput dari perhatian. Robotik, komputerisasi, dan otomatisasi mulai diperkenalkan di beberapa stand, mempersiapkan generasi muda untuk masa depan.

  10. Akronim yang Unik dan Mudah Diingat: Berbagai akronim kreatif digunakan untuk memudahkan program sekolah atau program kelas, seperti "Sarindi Kuat/Satu Hari pun di Sekolah, Dapat Kuhafalkan Satu Ayat". 🤣 ini hanya contoh yang dipaksakan 

  11. Pembelajaran Tematik Lintas Mata Pelajaran: Pembelajaran tematik yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran menjadi salah satu alternatif. Misalnya saja materi probabilitas disatukan dengan materi juz amma dan permainan ular tangga. Hal ini bertujuan untuk membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

  12. Melestarikan Budaya Lokal: Kekayaan budaya lokal Magelang turut dipamerkan, seperti seni tradisional, batik, wayang kulit, wayang orang, aksara Jawa, macapat, dan berbagai permainan serta makanan tradisional.

  13. Semangat Kolaborasi: Keterlibatan semua pihak, mulai dari pimpinan sekolah, guru, staf, hingga siswa, terlihat jelas dalam kesuksesan pameran ini. Rasa handarbeni dan semangat kolaborasi menjadi kunci utama.

  14. Atraksi Menarik untuk Menarik Pengunjung: Setiap stand berlomba-lomba untuk menarik pengunjung dengan berbagai cara, seperti menggunakan pengeras suara, dekorasi yang unik, cinderamata, hidangan makanan dan minuman, bahkan pertunjukan seni.

  15. Dokumentasi yang Baik: Pentingnya pendokumentasian kegiatan, baik dalam bentuk cetak maupun digital, sangat disadari oleh para peserta pameran. Hal ini bertujuan untuk mengabadikan momen berharga dan menjadi bahan evaluasi untuk masa depan.

Apresiasi dan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak dalam pameran ini. Alhamdulillah, banyak inspirasi yang dapat kami peroleh. 
Tentu masih banyak yang belum disebutkan. Tuliskan di kolom komentar ya, apa yang paling menarik bagi pembaca, dari Pameran Pendidikan Disdikbud Kabupaten Magelang 2024 ini!

Di suatu stand, foto hanya pemanis.
Karena nggak mungkin saya memfoto semua stand 





Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak