Kendel Gak Nyendhekake Umur, Jirih Gak Ndawaake Umur

Alkisah, Bejo, seorang pria pemberani yang baru pulang dari bepergian, mendapati dirinya terjebak di tepi jalan yang sepi. Gerimis turun dengan deras, tak ada satu pun kendaraan yang lewat. Rasa lelah dan dingin mulai menggerogoti tubuhnya. Hampir saja putus asa, dia melihat sebuah mobil pick up melaju di kejauhan. 

"Bismillah, numpang, Pak!" dengan segenap tenaganya, dia melambaikan tangan, berharap sopirnya mau berhenti.

Untungnya, sopir pick up yang baik hati itu menepikan kendaraannya. Bejo pun naik dengan rasa lega. Mobil melaju menerjang gerimis, membawa Bejo menuju arah pulang. Di atas mobil, Bejo melihat sebuah keranda yang ditutupi kain tebal. Rasa penasarannya membawanya untuk mengintip ke dalam keranda. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat keranda itu kosong!

Baca juga: Sudah beberapa generasi menetap di Arab. Dia juga lahir di Arab, besar dan tumbuh di Arab. Tapi tokoh terkenal ini sampai mati pun ditakdirkan tak bisa ngomong bahasa Arab. Nasib...

Tanpa pikir panjang, Bejo memutuskan untuk bersembunyi di dalam keranda itu untuk menghindari gerimis yang semakin deras. Dia berbaring di dalamnya, merasa hangat, nyaman dan aman. Di tengah perjalanannya, mobil pick up itu bertemu dengan Gondhes, seorang pria yang bernasib sama dengan Bejo. Gondhes yang ketakutan di tengah gerimis melambaikan tangan, memohon sopir untuk berhenti dan memberikan tumpangan.


Sopir pick up yang berhati mulia itu pun menepikan kendaraannya. Gondhes naik dengan perasaan lega. Namun, rasa lega itu berubah menjadi ketakutan ketika dia melihat keranda di dalam mobil. Dia mulai bertanya-tanya, "Mayat siapa yang ada di dalam keranda itu?" 

Sementara di dalam keranda, Bejo tidak mengetahui apa yang terjadi di luar keranda. Bejo yang ingin tahu apakah gerimis sudah berhenti, menjulurkan tangannya dari dalam keranda.

Gondhes yang melihat tangan itu keluar dari keranda langsung menjerit ketakutan. 

"Hantu..," dia berteriak histeris dan refleksnya melompat keluar dari bak pick up. Tubuhnya terjatuh ke jurang di pinggir jalan dan tak bergerak lagi. Bejo yang keluar dari keranda melihat Gondhes tergeletak di bawah jurang. Dia merasa bersalah dan sedih atas kejadian itu.

Kisah Bejo dan Gondhes ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kendel dan jirih, atau berani dan penakut, tidak menentukan panjangnya umur. Kendel gak nyendhekake umur, jirih gak ndawaake umur. Bejo yang pemberani selamat, tetapi Gondhes yang penakut justru kehilangan nyawanya. Kita harus selalu berhati-hati dan waspada dalam setiap situasi, tidak matter how brave or scared we are.

Disclaimer:

Cerita ini bukan kisah nyata ataupun hasil riset sejarah, diceritakan secara lisan oleh Mbah Anshori, seorang ulama dari pondok Kediri pada tahun 2001, saat penulis nyantri di sanan. Ditulis ulang oleh Kang Indi, dengan perubahan seperlunya.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak