Asal Usul Holobis Kuntul Baris

Dikisahkan, di tanah Jawa, tepatnya di Kesultanan Demak, kisah tentang pembangunan masjid besar bersejarah masih terngiang hingga kini. Konon, saat itu, empat tiang penyangga utama (Saka Guru) masjid hendak didirikan, namun keraguan menyelimuti para pekerja. Melihat hal ini, Sunan Ampel, salah satu wali penyebar agama Islam di Jawa, tergerak hatinya.



Sebagai pemimpin yang bijaksana, Sunan Ampel memahami kekhawatiran para pekerja. Beliau ingin membangkitkan semangat dan keyakinan mereka untuk menyelesaikan tugas berat ini. Dengan lantang, Sunan Ampel pun berseru, "Qul..! Bismilahi, Kuntum barizan!" yang artinya, "Katakanlah..! Bismillahi, kalian akan kuat!".

Kalimat penyemangat ini diucapkan dengan penuh keyakinan dan ketulusan. Sunan Ampel ingin menanamkan semangat persatuan dan kerja sama dalam diri para pekerja. Beliau percaya bahwa dengan bersatu dan bergotong royong, mereka mampu menyelesaikan pekerjaan besar ini.

Namun, bagi para pekerja yang masih awam dengan bahasa Arab, pengucapan kalimat tersebut terdengar seperti "Hulubis Kuntul Baris". Seiring waktu, ungkapan ini pun menjadi populer dan dimaknai sebagai ajakan untuk bekerja sama dengan penuh semangat, bagaikan burung kuntul yang terbang berbaris dengan rapi.

Sejak saat itu, "Holobis Kuntul Baris" menjadi pepatah Jawa yang tak lekang oleh waktu. Pepatah ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan, kerja sama, dan semangat pantang menyerah dalam mencapai tujuan bersama. Kisah Sunan Ampel dan pembangunan masjid Demak menjadi bukti nyata bahwa dengan semangat kebersamaan, rintangan besar pun dapat diatasi.


Disclaimer:

Cerita ini bukan hasil riset sejarah, hanya diceritakan secara lisan oleh para guru ngaji, tanpa sanad yang jelas, ditulis ulang oleh Kang Indi, dengan perubahan seperlunya.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak